sepintas kecerewetan

Kamis, 29 Desember 2011

3...2...1...Oh, Belum?

Ketika saya membuat janji: 

Kita ketemu tahun depan ya!

Saya mikir dulu. Lalu teringat, oh, iya, tahun depan kan tinggal beberapa hari lagi! 


Ya, benar, tinggal beberapa hari lagi, Saudara-Saudari Seplanet dan Setanahlapang! Tak terasa, saya sudah hampir melalui 11 tahun awal abad ke-21 dengan selamat sentausa adil dan makmur! 

Lantas saya pun menengok, celingukan ke hari-hari silam. Kok nggak berasa sih, tahun 2011nya? Mana 12 bulan yang sepertinya penuh cerita itu? Tiba-tiba saya sudah menginjak penghujung tahun dan saya belum siap menyongsong 2012 karena saya telah lupa lagi, bagaimana saya merayakan tahun baru 2011 lalu. 

Tapi karena katanya kita tidak boleh nyangkut di masa lampau, maka marilah kita majuu, majuuu, dan jangan terjatuh di jalan. :) 


Oke, yang di atas itu celotehan sok reflektif saja kok.

Minggu, 25 Desember 2011

2011 Tahun Sudah

Jadi, Tuhan Yesus sekarang telah berusia 2011 tahun. :) Mengagumkan, baik hati, panjang sabar, dan sangat bijaksana. Selamat ulang tahun, Yesus!

Selamat Natal untuk kalian semua! 

Hari ini, saya tugas di gereja seperti Natal-Natal tahun sebelumnya, bersama SLCO-orkestra isi anak-anak gila. :D  

Habis itu, saya dan ayah-ibu-kakak-ditambah seorang paman dari Malang beranjak makan di warung nasi Laksana, Cihapit.  :) Enak lho! Saya makan pepes jambal, lalapan segar, tumis daun entahlah, tempe goreng, sambal terasi...uwoh, nggak ada yang bisa nyaingin sensasi kelezatan istimewa makanan khas Sunda! :9 

Dan berhubung si warung nasi itu sebangunan sama distro FIND ME yang pada dasarnya memiliki etalase supermenggoda dan ketika masuk ternyata lagi diskon 50% semua barang, saya kebobolan deh... beli kaos cowok yang dari 85.ooo tinggal 42.500 saja.  Lucu gambarnya, 100% katun, dan eco-friendly katanya.  (yah, logo labelnya pun segitiga-daur-ulang itu) Juga celana-celana boxer 50.000 dapat 3.  Diskonnya berlangsung sampai akhir Januari.  Jadi barangsiapa mencari kaus-kaus lucu berbahan nyaman dan warna menyenangkan, silakan berburu di FIND ME, Jalan Cihapit, bareng Warung Nasi Laksana, lokasinya di pojokan.  :D  Kota Bandung! 


Nah, dari sana, kami mengantar sang paman ke pangkalannya bus Kramatdjati, lalu kami pergi ke Gempol, rumah Engkong, dan ngumpul bersama om, tante, sepupu, anjing, hamster, serta aneka buah-buahan dari pisang sampai durian. :P 

Ketika pulang, saya sekeluarga buka kado! Hahaha.  Iya, kami menyiapkan kado dan memenuhi kaus kaki bersulaman serta kantong Natal dengan berbagai hadiah campursari.  Diberi dan memberi, pokoknya campur aduk! :)) 

Tapi semua puas dengan hadiahnya masing-masing. :D Yehehe!  Kalau dievaluasi, saya banyak banget dapet kaos...dari yang item polos, bergambar, sampai buat tidur.  Lagi obsesi sama fesyen! 

Oh iya, saya juga punya rekomendasi factory outlet! Bagi kalian yang suka baju-baju manis gaya unyu-unyu, datanglah ke LILY 'n ROSE, Jalan Riau, Bandung! (jangan tanya nomor ya, saya lupa!) Di sebelahnya ada Warung Nasi Ampera, jadi cukup mudah ditemukan.   Harga sekitar 60ribuan-200ribuan.  Tersedia aneka kaus lucu, celana warna-warni, gaun-gaun cantik, aksesoris, tas, sepatu, sabun bentuk beruang, dan aneka kegembiraan lainnya! Saya sama Esther dan Inez kesangkut di sana sampai akhirnya berlanjut ke ruang coba baju dan nyambung ke meja kasir lalu keluar menenteng belanjaan seorang satu (baca: baru pertama kali lho!).  Saya beli dress yang ada motif kelinci kecil-kecilnya.  Dan saya rasa saya akan kembali! :3 

Sekian  celoteh saya hari ini.  Kelopak mata mulai melayu, dan tubuh memanggil untuk dibaringkan.  :)

 




Sabtu, 17 Desember 2011

Noël est ici!

Sepertinya semua orang sudah bergembira menyambut Natal.  :D Para bapak-bapak yang suka menyeberangi kaum hawa dari BTC ke seberangnya, pakai topi Santa Klaus sebagai kostum sehari-hari mereka, bersama rompi hijau atau oranye fluorescent mereka. 
Semua mal telah memajang dekorasi khas Desember. 
Bahkan seorang waria memakai topi Santa Klaus dipadu celana panjang motif macam tutul! 

Saya jadi riang sepanjang bulan.  :D 

Semua orang punya Natal yang berbeda.  Ada yang membuat Natal menjadi ajang berdoa sungguh-sungguh, misa ke gereja tiap minggu tanpa bolong.  Ada yang menjadikannya momen perkadoan dan sibuk mencari, meminta, dan memberi hadiah.  Ada yang memakai topi santa klaus ke mana-mana.  Beberapa orang mungkin mengganti karet kawat giginya menjadi merah-hijau supaya sesuai tema. ;P 
Saya sendiri, melihat Natal sebagai kesibukan yang mengasyikkan.  Tugas bersama SLCO, orkestra isi orang-orang ajaib yang nggak bisa berhenti bikin ketawa.  Juga berpikir akan pasang pohon atau tidak.  Saya pun memainkan lagu-lagu Natal dengan piano atau viola.  Saya menimbang-nimbang untuk memberi kado Natal untuk sekeluarga atau sekalian dengan teman-teman... pokoknya sibuk! Tapi senang. :3 

Bagaimana dengan Desember Ceria kalian? :) 




Sabtu, 10 Desember 2011

Sabtu. Saturday. Samedi.

Puding Karamel Rosti Bistro

Nanny's Pavillon's Baked Rice with Mushroom
Tadi saya nonton setengah bagian film Amélie di kelas CCF. :) 


Sabtu, 26 November 2011

Biarkan Gambar Bicara

Omelet tersenyum, karya Sate Shinta.

Barang ajaib dari Jepang, berupa bola sabun bungkus plastik, ditaruh di air, bisa ngacai-ngacai sampai bagian putihnya habis disertai aroma susu yang menyenangkan, kemudian nongol deh, bandul kecil bentuk permen. 

It's Timmy Time!

Bikin terharu. :'))
Aku mau njoged! -Srintil


Sudah puas dengan foto-foto? Yak, sekarang sekilas info.  Tadi pagi saya ke CCF.  Les.  4 jam tea.  :)) Lalu saya kabur ke Nada, eh, Irama secepat mungkin seusainya kelas (untung deket), karena ada konser mini bikinan Kak Angie, guru saya.  Saya main Arabesque No.1 bikinan Debussy, lagu yang bikin saya coup de foudre alias jatuh cinta pada pendengaran pertama.  :3  Saya dapet giliran terakhir.

Lalu saya pulang dan cari makan dulu di BTC.  Eh, taunya ketemu temen di Festival Origami, jadi keliling-keliling dulu di situ, memandangi karya-karya canggih bertajuk 'origami' alias seni melipat kertas.  Dapat goodie bag pula, karena ngisi kuesioner. :D

Lantas saya pun makan di gerai hidangan di atas, dengan menu pilihan dari Del Pasta berupa seporsi pasta tomat & basil yang agak terlalu manis, tapi enak. :)

Sekian laporan kali ini! :D

n.b. Saya ada barang dagangan di sini.

Kamis, 17 November 2011

Pongo Pygmaeus, Dear


Have you heard that orangutans were killed in Kalimantan by irresponsible persons who wants some money from an orangutan’s head? (yes, there’s a reward for killing an orangutan! Horrible!)

By the way, orangutans won’t be there on neighbourhood if no one destroys their habitats, like…forests. The place they love so much from era to era…
 We know that lonely will never be our favourite word. But what if, one orangutan feels alone because his/her friends were killed? That would be VERY horrible! :’(

We love you Pongo Pygmaeus. We are working to help you! :) Be strong, darling.
Support this campaign by reblog/repost ooor to link this post—for a simple way.  You may also make your post about orangutan.  Write it with love.  The whole love and care.

TRIVIA
Do you know that Homo Sapiens and Pongo Pygmaeus has 98% of DNA similarity? ;)

*Sumatran Orangutan papercraft created by somebody creative, I just took some scissors and glue to build it. :9

together with citraramya,
asking the whole world to move on

Rabu, 16 November 2011

Ini Klimaks dan Akhir Cerita

Siang itu begitu damai.
Saya melukis Lindsay Lohan dari majalah ELLE, Mama membuat kartu ulang tahun. Saya menyetel lagu, Mon Coeur Mon Amour dari Anaïs.

Lantas terdengar suara ZRUUUT! yang tampak dekat dari arah belakang, dari ambang pintu di belakang punggung saya.  Di belakang sana ada dapur dan ruang belakang tempat menyimpan dus-dus.  

Entah kenapa, saya bergerak cepat karena takutnya ada yang jatuh atau apa (biasanya dicuekin).  Jadi saya intip ke dapur, dan saya...melihat...buntut.  Ya, buntut Si Biawak Bravowati/wan, sedang berjalan masuk ke dapur, terbirit-birit. 

Sedetik kemudian saya baru ngeh...
ASTAGA!

Saya langsung menutup pintu tembusan yang tadi ada di belakang punggung dan langsung lapor, "Mama, biawaknya ada di dapur!" 

Mama loncat ke telepon dan menelepon Pak Wahyu manusia sakti kepercayaan ibu-ibu BakJer.  Kami sama-sama panik dan bingung.  Sementara saya takut salah lihat, kan udah bikin rusuh sekampung, gawat banget... 

Tapi mau ngecek ke dapur pun saya takut.  Hiihiii... 

Di tengah-tengah penantian akan Pak Wahyu yang tak menjawab telepon serta tak kunjung datang (sudah titip pesan sih, sama mbok yang di rumah adiknya pemilik rumah saya), saya juga harus manjat-manjat genteng dan moncor dari jendela (keren abis!), demi memindahkan jemuran ke bawah pergola (yang juga dibikin biar biawaknya nggak jatuh ke mesin cuci).  Saya mengendap-endap kayak Spiderman gitu ceritanya.  Rumah saya di lantai dua soalnya. Dari tempat jemur, saya mengintip ke dapur, tapi tak ada apa-apa.  Asumsi saya bahwa mungkin atapnya jebol sehingga Si Biawak Bravonita jatuh, tak terbuktikan karena langit-langit masih utuh.  Kemudian saya melihat...seonggok debu.  Debu besar entah apa yang barangkali kebawa masuk sama dia.  

Setelah itu, Pak Wahyu datang! (haaaleluya) Pak Wahyu langsung ke dapur, merangkak-rangkak, tapi tak menemukan si biawak.  Saya jadi khawatir sudah salah lihat... tapi Pak Wahyu berteriak, "OH, ADA, NENG!" 

Saya malah makin deg-degan.  Sambil merayap pulang ke ruangan tadi saya berada lewat jendela lagi, saya mendengar Pak Wahyu 'mengacak-acak' dapur dan beberapa saat kemudian telah menggendong sang biawak dengan menggunakan keset buluk! Dia tak berdaya dalam cengkeraman Pak Wahyu.  Masih hidup, tapi lehernya dipegang sehingga ia tidak bergerak-gerak.  

Pak Wahyu pun membawanya ke bawah, dan...inilah dia, pertama dan terakhir kalinya, saya persembahkan: 

Motifnya luar biasa

Aduh, lihat matanya... :'((


Dengan berat hati dan rasa ngeri sekaligus haru dan kasihan, saya ucapkan, 
"Dadah, Biawak, jangan main ke rumah lagi ya... Berbahagialah di tempat barumu bersama Pak Wahyu yang baik hati.  Jangan mau disate orang.  Jangan lupa berdoa.  Doakan kami sekeluarga.  Dan, doakan juga saudaramu Komodo yang statusnya sedang diperjuangkan. Juga Orangutan yang di Kalimantan tempat asalnya dipenggal oleh orang-orang berhati dingin.  Dan...semoga kau hidup nikmat sampai tua nanti." 

with love
Ningrum dan keluarga
:') 

TAMAT 

n.b: Coba ya, jangan ngerusak kebun atau gorong-gorong atau tanah kosong.  Apalagi mengisinya dengan banyak sampah, seperti yang terjadi di belakang rumah saya sampai-sampai si Biawak bisa tersesat ke dapur... 

epilog: 
Habis berhasil makan gado-gado setengah porsi, Mama saya yang lagi nonton TV manggil, "Ning! Ini si Biawak ada di TV!" 

Rupanya lagi ada acara petualangan, dan si orangnya melihat biawak yang persis kayak Si Biawak Bravo 'peliharaan-by-accident' saya itu.  Cuma yang di tivi lebih gendut, sedangkan si Biawak B. kurus kering.  Kasihaaan... Kasih makan yang banyak ya, Pak Wahyu. :') 

Oh iya, saya sempat megang kakinya lho! Wuhu! 

Setelah 3x mimpi tentang Biawak Bravo yang turun ke Bumi, versi pakai bikini bunga-bunga, versi berubah wujud jadi guru saya, versi jadi gede (yang tadi malam), akhirnya saya dan dia pun berpisah.  

Terima kasih, terima kasih.

Baik-baik, ya. 







Sabtu, 12 November 2011

LULUS!

Saya di-SMS guru saya: 

Td di nada ada surat dari Abrsm.  Congrats ya, kamu lulus looo gr.8 nyaa!! 

 Apa artinya? 

1. Nada udah ganti nama jadi Irama, tapi susaaah banget ngatur lidah dan memori untuk tidak menyebut Nada sebagai Nada.  Mestinya sih Irama... walau di otak saya Nada selamanya... 

2. ABRSM ngirimin guru saya surat. 

3. Saya lulus ujian piano tingkat 8 saya!!! 

4. Dua tanda seru (!!): mungkin karena nilai scale-nya parah dan Mozart-nya lari-lari.  HAHA.  

5.  YANG PENTING LULUS! 

Terima kasih, semuanyaa. :* Terima kasih orang tuaku, kakakku, Kak Angie guruku, isteri-isteriku, daaan semua yang memberi saya semangka! :D 

Haha.  

Dan tadi saya mulai di kelas baru A2.1 di CCF.  Kami ber-5 dengan seorang guru yang ternyata nulis novel.  Canggih euy. Ngomong-ngomong ini pengalaman pertama saya kursus di hari Sabtu dari jam 8 pagi sampai jam 12 (yep, 4 jam!) dengan istirahat pukul 10-an sekitar 15 menit (pusingkah kalian melihat banyak angka? Saya sih pusing.).  

Sekian. 

Saya jingkrak-jingkrak dulu ya. :)

Rabu, 09 November 2011

10 Minutes Sketch


10 menit untuk menggambar Johny Depp ketika ia gondrong, gambarnya lihat dari layar ponsel.

Pos baru di citraramya! :D Silakan cari tautannya di sebelah kanan bawah bagian 'mengintip rumah lain'
--> 


Selasa, 08 November 2011

Ulin Waé*

Ke mana saja saya? MAIN! Hahaha.  Ya, pertama, saya main sama Devika bersama SLCO, di misa pernikahan orang tak dikenal, juga kami SLCO langsung main lagi besoknya, ke Tangkuban Perahu! :D Namanya pasti tersohor.  Gunung ini menyajikan kawah yang berasap dan dikelilingi hutan berbukit-bukit yang rimbun, sampai saya mengkhayal ada dinosaurus di dalamnya.  *kebanyakan nonton film petualangan 

Di sana, kami ber-10 mendaki dan mendaki sampai tepar, sampai hujan besar, dan akhirnya tetap menyerbu jalur meski harus pakai payung dan jas hujan, walau licin, terjal, mudun, curam...kami tetap berjalan menyusuri Tangkuban Perahu yang KEREN BANGET! 
Begitu tiba kembali ke bawah, kami makan-makan di salah satu kedai dari kedai-kedai kecil homogen yang berjejer di kawasan wisata Tangkuban Perahu. Saya makan telor asin, tempe goreng, sambal, dan sayur tumisan berisi bloemkol dan wortel plus nasi putih hangat serta teh manis panas.  Oalah.  Enak! Banget! Apalagi dalam keadaan badan basah kuyup dan dingin menggigil. 

Nah, seakan belum puas, 5 pentolan SLCO pun kemarin main lagi! Tapi kali ini mainnya ke mal.  Kayak anak-anak muda.  Haha! :)) Ceritanya kita (saya, Bella, Dio, Ocha, Tika) mau nonton Tintin, cuma belum ada ternyata.  Alhasil kami memilih The Three Musketeers. Oalah. Saya terpukau! Beneran deh, nontonnya sampai cengo.  Keren! Kostumnya, bangunan-bangunannya, musiknya, efek-efek, kendaraan, mainan, tokoh-tokohnya...aaah, pokoknya harus nontonlah, wahai kalian yang menyukai film-film klasik! Memuaskan! :D 

Habis nonton, kami muyer-muyer kebingungan, tapi akhirnya menemukan pencerahan di luar.  Kami pun menikmati promo Beli 5 Gratis 1 di roppan, spesialis roti-roti.   Lumayan! Mumpung kami pas berlima juga.  

Sekarang? Saya lagi dikuliahin di rumah sama Ayah Bunda.  Jadi kerjaan saya tiap hari, ya gambar dan gambar...berhubung saya pingin jadi ilustrator (mohon doa restunya) yang berilmu dan berteknik serta mampu menggambarkan apa saja! Resikonya ya, saya eneg lihat perspektif, tenggelam dalam benda transparan, arsir-arsir, garis-garis, sketsa-sketsa, sampai harus baca buku teori seni! Oalaaah.  

Tapi demi masa sekarang dan masa depan, saya akan belajar.  BELAJAR! (< :S) Semangka!


Demikian sekilas info.  :) Salam subur!

Jumat, 04 November 2011

"Kalau bisa masuk IPA, kenapa harus masuk IPS?"

Itu kata-kata yang saya dengar dari seorang adik kelas pas SMA.  Jujur saya, saya jadi pingin ngomel-ngomel dan menegur dia. Mungkin bukan salah dia sih.  Barangkali orang lain yang mendoktrinasi kepalanya hingga ia percaya kalau IPA adalah pilihan utama dan raja diraja segala jurusan, sedangkan IPS, meh, apa itu IPS?

Dan sedihnya, saya juga pernah dibilang sama kakak kelas saya: "Masuk IPA aja! IPS mah sampah!" (kejam banget nggak sih!?)

Malah, guru saya sendiri bilang, "Kamu sebetulnya bisa masuk IPA.  Tapi ya terserah kalau kamu ingin ke IPS." (Maksudnya, kalau saya mampu dan pintar, masuk IPA saja.  Sayang kalau masuk IPS.  Eh, kenapa sayang? Saya kan doyan makan buku Sosiologi...)

Saya nggak ngerti, saudara-saudari, kenapa masyarakat memuja IPA seakan kita akan mengalami masa depan yang kacau balau dan kehidupan SMA yang sekedar hura-hura kalau kita tidak menyandang gelar anak IPA?  Dan kenapa anak IPS kadang masih berpikir bahwa dirinya hanya makhluk hura-hura yang tidak akan serius belajar kayak anak IPA? Dan tidak semua anak IPA serius belajar.  Dan bukan seluruh anak IPS yang kerjaannya main doang.

Banyak yang berpikir bahwa juara fisika strata sosialnya lebih tinggi daripada juara menggambar.  Atau, pemenang lomba kimia lebih dihargai daripada anak yang kesukaannya memotret gedung bersejarah.  Atau mungkin kebalikannya? Siswa-siswi akuntansi menertawakan anak-anak kelas biologi yang kerjaannya ngebedahin katak, contohnya? 

Pada dasarnya, IPA dan IPS nggak bisa dijadikan patokan penentuan cerdas/tidaknya seorang manusia! Jelas nggak! Perbandingin muncul jika objek dan subjek yang ditentukan sama tetapi punya nilai yang berbeda.  Misalnya, Buyung nilai Fisikanya 50, sedangkan Upik nilai Fisikanya 99.  Nah, kalau dari sini masih dapat terbukti, Upik pasti rajin makan nasi! Sedangkan Buyung buku Fisikanya dimakan kambing peliharaan eyangnya.  Kalau kayak gitu kan adil.  


Lah kalau ini:  kuis Bahasa Indonesia Jamin nilainya 0, sedangkan ulangan Geografi Johan dapat 100 karena dia memang suka Geografi.  Tapi apakah dari situ dapat terperinci, siapa yang lebih pintar? Ya nggak, kan? Pelajarannya juga bedaaa, kali! 


Jadi, kalau ada si Amir dan si Upik, dan Amir masuk IPA dengan nilai Kimia 80, sedangkan si Upik masuk IPS dengan skor akhir Sosiologi 80, apakah ada dari antara mereka yang dapat dibilang lebih pintar? NGGAK! Barangkali Amir sih memang suka ngutak-ngatik tabung reaksi, sedangkan Upik paling doyan nontonin orang-orang dalem angkot terus mikirin latar belakang mereka masing-masing dan pingin bikin tesis tentang itu.  Yah, minatnya aja beda, ngapain dibanding-bandingin? 


Maka sekarang, jika kalian dihadapkan dengan IPA atau IPS, jangan langsung teringat bahwa IPA berarti keren, IPS berarti santai-santai.  Basi ah! Ayo, emansipasi jurusan! Pilih yang kamu suka, bukan yang orang lain suruh kamu pilih.  Ambil jurusan yang dapat kamu nikmati pelajaran-pelajarannya.  Karena kamu akan menjalaninya selama 2 tahun, kawan-kawan! :D 








Sekian ceramah hari Jumat saya.  Selamat menetralkan kepala dari doktrinasi masyarakat yang terkadang nggak masuk hati.  :) 

Muah, muah! <3

Kamis, 27 Oktober 2011

U.M.A.M.I

Tadi saya sama Esther makan di Kedai Ling Ling, Jalan Sultan Agung.  Wuih! Untuk pertama kalinya...saya makan okonomiyaki sampai pingin nambah.  Bener.  Enak! Saya pesen yang isi salmon.  Jadi ada sayurannya, telur, potongan salmon, dan di atasnya ditaburi serutan ikan dan mayones + saus Buldog.  :))

Minumnya, kami punya Mango Dessert.  Itu pun enak! Semacam krim kental rasa mangga warna kuning, dikasih jeli-jeli caviar dan jeli-jeli buah kecil-kecil.  Sensasional! Nggak aneh kalau ramainya bukan main, padahal baru buka (jam 13.00 WIB).  

Terus Si Papa baru beli CD musik (bajakan, hehehe) Billboard Collection.  Haha! Ada-ada aja, Pa.  Ini isinya ada soundtrack film Shaolin.  Ada lagu yang dinyanyiin sama Andy Lau! Judulnya Enlightement.  Dan saya kaget.  Gawat! Suara Andy Lau ENAK! Sayangnya cuma satu. D': 

Padahal asli lho, suaranya baguslah.  Pantesan terkenal! *ketinggalan zaman

Ya maklum dong, pas Andy Lau lagi beken, saya kan masih kecil! :3 Taunya cuma Si Komo dan lagu ABC.

Oh iya, 19 November nanti guru saya Kak Angie mau ngadain konser mini buat murid-muridnya, dan saya diminta ikut! Jadi saya lagi galau milih lagu.  Antara Arabesque No.1-Debussy atau si Nocturne Chopin yang ada di sini.   Cuma kalau harus hafal, saya malah lebih sreg sama Arabesque, soalnya dulu pas ujian akhir SMP sempat menghafalkannya dalam sehari (dari pagi sampai malam kayak orang sakit piano) dan masih suka saya ulang-ulang sekarang.  :D 

Cuma mungkin, saya sudah jenuh sama si Nocturne (maafkan, Om Chopin :P). Tapi kata Kak Angie boleh dua lho! :)) Yah, sudahlah.  Nanti juga dapet pencerahan.  Amin. 

Sekian dari saya hari ini.  Oh iya, ada giveaway menarik di sini! Lucu banget.  Mari kita bergabung.  Ahahaha. :D 


Selasa, 25 Oktober 2011

La Crème Dessert

Ma Crème Dessert
Tu es belle...
Tu es très bonne!

Avec du sucre, du lait, du lactose... 
Ah. Saveur Vanille.
C'est delicieuse! 




Je t'aime.  

Merci, Elle & Vire.  

xoxo

Senin, 24 Oktober 2011

Kalau Anda Terdampar di Bandung dan Lapar...

Bicara soal perut keroncongan, saya jadi ingin merekomendasikan tempat-tempat makan lezat di Bandung. 

Mari kita mulai! 

Le Bistrot
CCF Bandung
Jalan Purnawarman, seberang BEC

 
Sebuah kafe bernuansa hangat yang di tengah mejanya ada lilin dalam gelas kaca, menyajikan makanan-makanan ala Perancis yang mudah akrab di lidah.  Buku menu tersedia dalam dua bahasa : Indonesia dan Perancis.  Rasa makanannya istimewa dan selalu membekas di hati.  

Rekomendasi saya, cobalah rangkaian pizza mereka, yang ukurannya sepiring untuk sendiri, memiliki roti tipis renyah, dan saus tomat berempah yang menggoda iman.   
Koleksi pasta mereka juga menyenangkan.  Favorit saya: Spaghetti Pomodoro Fresh, yang sausnya merupakan pasta tomat yang diaduk merata bersama pastanya, dihiasi daun basil, keju parmesan, olive oil, yang berpadu membentuk rasa yang spesial. Cocok untuk vegetarian. Mereka juga punya pasta Carbonara dan Bolognaise

Salad-salad Le Bistrot juga enak.  Saya dan Esther dulu tergila-gila pada Greek Salad, sayangnya sekarang sudah tak ada.  Tapi koleksi yang sekarang juga tak kalah menarik! 


Harga: IDR 5.000 ("Kue Hari Ini" alias Gateau de Jour) - 30.000

Catatan:hari Minggu mereka tutup! :)


Rosti Badranaya Bistro
Toko Kue Merdeka
Jalan Merdeka, Seberang Bandung Indah Plaza
Bandung



Bistro yang anehnya sepi, padahal rasa dan pelayanannya seratus jempol! :D Kalau makan di sini, dapat air putih gratis yang bisa diisi ulang.  Rekomendasi saya adalah koleksi steak-nya.  Karena saya (lagi belajar) jadi vegetarian, maka saya nyobain Poached Salmon yang ternyata dengan harga 40.000 Rupiah sama sekali tidak mengecewakan! 

Makanan ini isinya fillet ikan salmon bertabur potongan kurus-kurus kol dan wortel (mirip salad ala Jepang itu) yang dikukus ditemani dua bongkah kentang rebus yang enak dalam kuah beraroma mirip kuah tom yam tanpa cabai dan serai.  Makan ini harus ditemani saus putihnya yang sempurna.  Oke, dengan harga 40.000, rasanya ukuran salmonnya juga nyaris terlalu besar! Makanya saya puas. :9 

Di tempat ini, saya dan Esther (yang pesen Oxtongue) merem-melek dan makan beeegitu lama karena tidak mau makanan kami habis.  Kami sudah rencana akan kembali dan mencoba menu lain! 

Selain aneka steak, mereka juga menyajikan salad, pasta, dan puding karamel yang kayaknya enak. 
harga: s/d 40.000 Rupiah 

catatan: ENAK BANGET! Hati-hati ketagihan.  

Niagara 
ikan bakar unik
Jalan Gegerkalong
Bandung

Sejak pertama kali makan di sini, saya sudah jatuh hati oh jatuh cinta oh jatuh bangun.  Pilihan jenis ikannya banyak (barakuda, barakuda biru, kakap merah, etong, kuwe, bawal, catfish, belut laut, sate cumi), sudah dalam bentuk potongan atau satu ekor, dibakar dengan bumbu yang sangat lezat dan disajikan bersama sambal kacang pedas dan nasi putih.  Selain ikan bakar, mereka punya cah kangkung, nasi goreng, dan martabak serta aneka jus buah.  

Untuk pemula, sebaiknya Anda memilih ikan bakar BIASA tanpa tambahan saus (mereka akan menawarkan saus).  Rasanya asin, gurih, sedikit pedas, dan kematangan ikannya juga tanpa cela! Dicocolkan ke sambal kacangnya, Anda akan ketagihan.  Kegilaan. Kayak saya sekeluarga.  

harga ikan bakar: variatif, tergantung jenis ikan.  8.000 - 40.000 Rupiah 

catatan: susah parkir, jadi kalau bisa datang di jam yang tak terlalu ramai atau naik kendaraan umum :P 

Demikian informasi amatiran dari saya! :3 Ngomong-ngomong saya lagi belajar dua sonata dari zaman yang sama-sama beda.  Satu sonata dari Scarlatti, yang gayanya mirip Bach tapi tidak sekompleks si Om Bach. Satunya lagi bikinan Haydn, yang mengingatkan saya pada orkestra saya karena banyak efek-efek pizzicato alat gesek dan orkestra alat gesek.  Ini lagu cuma 3 halaman tapi...merapat! Togenya desak-desakan kayak bus kota.  Namun saya sangat menyukai musiknya sendiri.  Enak di telinga! 

Satu lagi PR saya adalah Etude dari Chopin yang terkenal sebagai etude yang alirannya mirip harpa, dan memang seperti itu.  Nadanya sangat cantik, tapi jari-jari saya jadi sibuk setengah mati.  Hehe. 

Anyway, tetap ceria! :D 

cerita-cerita produk baru (baru dipakai saya, maksudnya) di citraramya, klik di sini.

kisah teranyar buatan saya, klik yang ini. 

Selamat Hari PBB! :D 

xoxoxo

Jumat, 21 Oktober 2011

Bumi Sudah Banyak Makan Asam Garam + Rawit


Dan dia telah mengalami demam disertai flu dan batuk.  

Juga terbungkus kantung campuran bahan yang tak teruraikan serta beracun sehingga kesulitan bernafas.  

Tetapi dia pernah berada dalam kondisi optimal, ketika mentari bersinar cerah baginya, paras Bumi tersenyum, dan pepohonan serta makhluk hidupnya bernyanyi ceria dalam asupan oksigen yang sempurna! :)

Selamat Hari Bumi lagi! Rayakan saja semua hari sebagai hari Sang Bundar! :D

Saya sayang kamu, Bumiku.

Rabu, 12 Oktober 2011

Siap untuk Pelajaran Baru!

Yap, jadi sesudah jingkrak-jingkrak, saya duduk lagi.  Tarik nafas, terus nyiapin buku lain buat les piano besok.  Hehehe. 

Dan rencananya sih (baru rencana), saya mau memoles Arabesque No.1  karya Debussy yang pas kelas 3 SMP saya pelajari selama beberapa minggu dan dihafal dalam sehari demi ujian musik sekolah, tapi sampai sekarang belum puas dengan hasilnya. Makanya mau minta dipermak. 

Teruus, katanya sih (baru katanya), Kak Angie mau ngasih saya Chopin lagi (soalnya beliau berkata bahwa saya cocok sekali main Chopin), dan saya bakal diajarin Clair de Lune bikinan Bapak Debussy lagi! Yes! :D

Lalu karena urusan piano yang paling heboh ini akhirnya selesai (hasil gimana nanti. Pokoknya ujian telah berlalu!), saya juga bisa bercengkrama dengan Devika tercinta lebih lamaa. Bisa latihan Haydn (atau Handel, ya?) punya Bourée, bisa latihan Wolfhart no.4, bisa cari-cari rasa vibra yang enak, bisa ngebenerin posisi 3... :'9 *jadi mulai terharu gini

Yah gitulah. Dan berhubung sudah banyak belanja-belanji, saya mau bikin scrapbook juga! Biar foto-foto di rumah tambah kinclong dan penuh kenangan. :D 

Dan saya mau ini mau itu banyak sekali... 



jingkrak jingkrak

Tadi pagi saya ke Hyatt Regency.  Hayo, coba tebak saya ngapain?

Jawabannya adalah: ujian! *waaaaa!

Dan, ruang ujiannya itu berupa PUB. Yah, dengan lampu remang-remang dan suasana tralalatrilili~♫ yang ajaib.  Tapi bedanya, si JB's Fun Pub ini punya piano yang suaranya enak ♥ , dan ada meja panjang di mana di situlah duduk menanti seorang EXAMINER bermimik ramah! 

Oke, rekonstruksi.  Saya masuk, terus ditagih kertas urutan.  Lalu mempersembahkan para tangga nada sesuai request dari Bapak Penguji Baik Hati
Memainkan lagu Indonesia Raya, eh, BUKAN! Salah.  Mendendangkan karya-karya dari Chopin, Mozart, dan Bach. 

Membaca partitur dalam 30 detik dan langsung main.  Dapat Sentimental Nocturne.  Hihi.  Lagunya enak lho! Ketukannya 9/8. 

Aural. Denger musik, analisis. Ngomong-ngomong pas tes ini, saya disuruh berdiri di 'feet'.  Saya nggak ngerti.  Pokoknya dia nunjuk ke arah samping belakang piano.  Ya saya nangtung aja di situ.  Taunya dia bilang, "No, on the feet," sambil nunjuk keset bentuk telapak kaki yang unyu dan sudah kusem diinjek-injek.  Itu kocak banget! KOCAK! :)) Saya refleks ketawa deh.  :P 

"Thank you, have a nice day!" I said.

"Yea, thank you.  Bye!" the nice man replied.  

OMG I love ABRSM Exam! Suasananya jauh lebih syahdu tapi merdu, nggak tegang-tegang horor kayak ujian yang biasanya di Yamaha.  Hehe. :D  Gaya belajar dan ujian Asia memang lebih strict, sih... maklum, mengejar cita-cita jadi maju.  

Dan selesailah ujian ABRSM Grade 8 saya dengan selamat, sentausa, adil, dan makmur.  Semoga lulus. Amin. :) 

Thank you, my dear piano tutor: Mrs. Angie and my special piano masterclass' tutor: Kim Barbier, and my parents, my brother, and all friends and acquintances. :) 

 







Sabtu, 08 Oktober 2011

Cintai Produk Lokal!

Bukan, saya bukan mau ngomongin keripik singkong atau beras improt.  Saya kemarin baru nonton Djava String Quartet asal Yogyakarta, di CCF Bandung, dan saya sukaaaa banget! Kebangetan sukanya.  

Terdiri dari 4 pemain alat gesek yang berkemampuan hebat, Djava menampilkan karya Beethoven, Mozart, dan bersama piano--Schumann.  Semuanya bikin saya merinding (physically merinding, maksud saya!).  

Tahun 2009, saya juga nonton Djava.  Cuma karena saya masih amatir, ya, saya merasa biasa saja, walaupun memang penampilan mereka memukau.  

Tapi di tahun 2011, mereka jadi sepuluh kali lebih mengerikan sampai saya senyum-senyum sendiri pas mereka memainkan lagu! Mana pianisnya pun jago gila.  Amit dah.  *pada makan apa sih?*makan senar*

Oh iya, saya nontonnya bareng Esther dan Manda.  Udah gitu saya akhirnya beli juga CD Yes, I Listen to Djava String Quartet seharga 25ribu Rupiah.  

Ah, pokoknya mereka KEREN! 

Kemarin saya nonton Mr.Popper's Penguin, yang dimainkan oleh Jim Carrey si muka elastis.  Ya ampun, jadi pingin pelihara pinguin! Lucu banget! :3  


Ada pos baru di citraramya! :)

Monggo mampir.

Senin, 03 Oktober 2011

Citraramya Sekarang Bisa Diikuti Tanpa Harus "Numblr"

Ya! Berhubung tumblr saja tanpa ditemani Oom Google dapat menimbulkan kekurangseruan seperti misalnya: 
hanya bisa di-follow sama sesama penumblr, maka saya buat kotak Google Friend Connect di sana! :D Hehe. 

Dan akhirnya, jikalau Anda ingin mengikuti si blog cecentilan saya, silakan masuk dan baca petunjuknya.  Hehe. :)  

Ke sini jalannya: citraramya. Monggo mampir, sodara-sodari! :3

*keterangan: 
tumblr + nasalisasi = numblr, diberi imbuhan penanda pekerjaan menjadi penumblr. :)

Sabtu, 01 Oktober 2011

Twinkle Twinkle Triwulan

My October has arrived, which means there will be 3 months ahead before the new year celebration! :D Yippiee! 

And as a nice organized edgy humanbeing, I want to write down 10 things I'll do to fulfill these happy 3 months! :) Which I call: 

Twinkle Twinkle Triwulan 
(hey! You can sing it in the same rhythym with 'Twinkle-Twinkle Little Star'!) 

1. To pass my grade 8 examination! Dear ABRSM examiner, please be good and I'll do the exam nicely.  Thank you.  Doing my best in practicing and studying! :) 

2. To avoid parabens in my products.  Especially things I buy myself.  It's different if I got a product as gift or whatevs that contains parabens--although it have to be noted. Detoxifying myself! :)

3. To eat more and more plenty of fruits and vegetables plus soy milk. I love soy milk! The taste's more fresh and...well, more vegetarian-wannabe. :) 

4. To let my dog-phobia go. AWAY! TOTALLY! Because I actually love dogs. I don't want to be phobia of those lovely dogs again. But my clausmophobia, I don't know, it's too natural and I've just realized it this year.  I think that's why I used to cry and got panic in a shop that is 'preparing to close' when I was a kid.

5. To save more money in my bank account.  Hehe. :) 

6.  To be a better pianist/violist.  Mentally.  Technically. Totally. :) Pray for me. 

7. To love life.  No more comment.  I have to continue this optimistic feeling of mine! :) Try it, friends, it's all good for your health.  

8. To write with my style and not being disturbed by 'money-oriented' feeling.  Yeah.  I want to be an author, not a money maker machine.  I write for fun and to share! 

9. To learn French by myself and get the real benefits of those donated French lesson books my cousin and an acquintance gave me. :)  Next year, I'll start the CCF class again, anyway! 

10.  To doodle more! And share happiness and my campaign through cute illustrations.  Making a better world in a sweet happy way. :3 

By the way, yesterday I took my Chinese Painting lesson with Lao Shi, and she was turning on her CD player.  So a good tranquilling music were filling the atmosphere.  I found that this Chinese-traditional-song-like music I was listening got some weird language so I asked Lao Shi

Me       :       Lao Shi, is this in Chinese, the music? 

Lao Shi:       No, it's Tibetan! It's Tibetan's mantra

WOW. For the first time of my life, I heard the Tibet language in the musical mantra form! What a thrilling new knowledge.  Because I felt thrilled when the song were playing! And I did it while I was colouring lotus leaves... LOL.  I flow to the cloud for a while! *it really felt like this, trust me 

How's your October's first day, friends? :) Hope you enjoy it.

Jumat, 30 September 2011

Monyet Monyet Monyet, Nguk!


Monyet, dulu masih keren, sekarang beken, tapi kere dan harus minta-minta uang.  Hm?

New post in Citraramya: simply click this link. 

:) 

Sabtu, 24 September 2011

Oh Tuhan, Terima Kasih Bo!

Saya baru mem-blogwalking-i blog saya sendiri dan saya pun menulis lagiii! Hahaha. Pantat nggak mau copot dari kursi depan komputer.  

Setelah membaca pos ini, saya terharu dong.  

Itu bulan Maret tahun 2011, saya masih nonton resital di CCF, mencambuki diri bilang: "Ayo yang rajin latihan pianonya!", dan ngiler ingin naik panggung auditorium itu untuk memainkan grand piano Yamaha-nya, masih merasa level begitu jauh dan tidak ada perkembangan, dan saya melompat ke sini, main di panggung CCF, tentu saja bersama grand piano Yamaha-nya, sebanyak 3 lagu, bertemu orang-orang yang hebat, dan sejak saat itu saya janji tak akan berpaling dari piano, dan sekarang penyakit-penyakit saya bersembuhan satu persatu. Saya nggak malas belajar tangga nada lagi, saya bisa latihan pakai metronom, saya berani tutup mata sambil main piano...

Terima kasih, untuk Tuhan dan umat manusia yang selalu mendukung kehidupan piano saya.  :')

Me, The Real Babbler

Dari kecil saya kayaknya udah agak cerewet (bukan AGAK lagi sih). Untungnya, kecerewetan saya dapat disalurkan ke buku-buku manis bernama buku harian, yang biasanya diawali dengan Dear Diary, tapi saya mah nggak.  

Pemirsa, coba tengok, berapa banyak beban yang harus saya bawa jika pindah rumah setelah menjadi penulis lepas kendali? Buku harian sebanyak ini! 

Siapakah mereka? Kumpulan buku yang saya coret-coret selama 7 tahun! Yap. Kita mulai dari ujung kiri, walau tak sesuai urutan periodikal.  

1. Buku coklat dengan ring itu, diary saya pas peralihan kelas 8 ke kelas 9.  Masanya labil dan naksir cowok jadi masalah.  Zamannya punya loker di kelas yang isinya buku pelajaran dan punya saya rapi gila sampai diomelin temen karena lelet kalau lagi naruh buku di loker (soalnya loker dia tetanggaan, jadi kan harus nunggu saya).  Itu maskotnya Newton si beruang yang lucuu.  

2. Si merah jambu berbulu meyakinkan, karakter depannya kelinci Wabbit, hadiah ngisi angket majalah Babyboss.  Saya senang bangetlah dapet buku ini.  Soalnya lagi nyari diary polos, eh, kebetulan yang mujizatik (bersifat seperti mujizat, -red.), sebuah paket diantar ke rumah setelah saya pun lupa sudah ngirim angket.  Ditujukan kepada saya dan isinya benda idaman saya.  Mujizat itu nyata, sodarasodari! Ini saya pakai pas kelas 3 SMA sampai beberapa bulan sesudah lulus, tepatnya selama saya merajut cerita di kelas XII IPS 2 yang ributricuhbinrusuh dan waktu lagi jalan-jalan melulu sama Devika sampai ke Jakarta.  Banyak gambar dan tempelan-tempelannya.  Habis kertasnya tebel, jadi nggak tembus-tembus juga kalau dispidolin.  Makanya warna-warni.  Nah, sampul berbulunya itu ada kantung-kantung kecil.  Alhasil saya taruh juga tiket, label baju, bungkus sumpit restoran mahal, sampai bon penting di situ. 

3. Masih bernuansa merah muda, tapi yang ini karakternya babi, mereknya Dadifang, made in China, sembilan belas ribu dapet di Gramedia Merdeka.  Belinya spontan, karena kertasnya polos dan kekuningan, yang menandakan pengalaman mencoratcoret yang indah! Itu diary paling anyar yang baru habis awal September barusan.  Isinya agak semrawut.  Soalnya ukurannya nanggung gitu, panjang kurus dan kertasnya copot-copot! *kecewa Tapi tetap warna-warni, karena saya ngoleksi aneka spidol warna, dan banyak gambarnya, walau gagal bikin 'novel grafis' gaya-gaya Curhat Tita gitu. :P 

4. Si putih buku polos berkulit tebal yang ada karet penyegelnya.  Depannya ada gambar cewek pakai baju aneh.  Ini kehebohan pasca-Wabbit.  Udah berniat bikin novel grafis juga, tapi tetap gagal! Jadinya tetap banyak tulisan gambar selingan, atau benar-benar gambar doang tapi tanpa arah dan tujuan.  Hal paling berkesan yang dimuat dalam diary ini adalah: pertama kali masuk kelas CCF, gempa bumi kecil, dan bikin kue kering.  Hehe. 

5. Lagi-lagi buku dengan ring! Yang itu kisah kelas 1 SMA semester dua saya.  Waktu saya udah kelas XC alias semi-IPS (metode semi-semian yang aneeh sekali).  Oleh-oleh Papa dari...er...Jakarta, gitu ya? Lupa.  Gambar depannya kartun gaya Cina atau Korea--kurang paham.  Ini hampir semuanya didominasi huruf doang, jarang digambar dan nulisnya cuma pakai bolpoin item.  Nggak keburu! Anak sekolah sibuk!  

6. Masih ada kaitan dengan buku sebelumnya, ini gambarnya gedung-gedung imut bernuansa pink dan biru muda.  Kelas 10 semester satu, ya, saya pakai yang ini.  Ditulisnya sehari selembar, pakai bolpoin, Bahasa Indonesia, setiap malam sebelum tidur atau sore sesudah mandi. (duh, freak sekalii!).  Tapi isinya lumayan menyenangkan lho.  Kadang-kadang kalau baca lagi saya ketawa juga.  

7. Si Forever Friends beruang gendut depan toko permen/ bunga ini hadiah dari Ella, teman sebangku saya selama 6 bulan di kelas XD.  Saya juga kaget.  Nggak pernah ngasih kado juga ke dia, tiba-tiba dikasih kado pas ulang tahun! Owalah, Ella...makasih ya.  :) Jadi kangen. Udah gitu kita duduk bareng, pula.  Nah, diary yang ini ditulastulis pas saya kelas XI IPS sampai kelas XII awal (rasanya sih).  Pokoknya karena tebal, panjang deh ceritanya, 2008-2009 pun sempat bertukar tempat segala.  Oh iya, belum warna-warni, masih bolpoin doang.  

8. Dan si kuning muda itu adalah buku harian bergembok saya pas kelas 7! Saya inget banget tulisan pertamanya bikin bareng Esther-Tumpul di bus pas mau tur ke Jogjakarta.  Gubrak!  Gambar depannya cewek kribo bergaya ramai yang kurus dan berpose imut.  Isinya masa puber banget.  Suka tiba-tiba bete.  Cuma nulis BETE! doang, dan lain sebagainya.  Nggak terlalu asyik dibaca ulang, sih...

9. Cozy Pets! Saya suka banget gambar dan karakter beruang, kucing, dan anjing kecilnya.  Terus ada gemboknya.  Itu diary saya waktu kelas 8A, yang menurut saya kelasnya enak.  Nggak tahu kenapa bikin nyaman dan aman.  Padahal wali kelasnya salah satu killer.  Tiap hari ganti tempat duduk.  Terus orangnya aneh-aneh.  Namun kelas tersebut begitu berkesan--jangan tanya kenapa.  Oh iya, nih buku diisinya banyak pakai pensil dan agak tak berkonsep.  

10. Dear My Angel, depannya pink, kala tersebut, tren sedang berada di foto-foto unyu dari Korea, kayak Café Pupu (kue-kue, permen, biskuit, dikasih tambahan mata yang imut-imut, senyum...), tapi yang saya depannya gula-gula padat bentuk hati yang ada senyum-senyumnya.  Hangatlah kesannya.  Ini diary, entahlah, ditulisi pada masa super labil, tapi warna-warni dan isinya adaan, lho! Percaya atau tidak. Walau kalau nggak salah, harganya memang agak mahal jadi saya sayang-sayang juga. Peralihan kelas 6 ke kelas 7 ternyata membawa keindahan tersendiri kali ya... Oh, satu lagi yang spesial, aroma buku yang ini paling enak! Enak diendus.  Nyam nyam.  

11. Si hijau itu, OCHAKEN, bukan diary tapi agenda yang isinya: 
Selasa, 21 Agustus 2007 
1. PR Mat hlm. 10
2. Bawa suling!
3. Komik Kobochan buat Si Buyung* (*bukan nama sebenarnya)
4. Ada SM, bawa suling, oy! 
5. Les pianooo! :D

Demikianlah.  Hehehe.  Hebat banget ya, di tengah kesibukan sekolah masih inget bawain komik. Itu memang sudah profesi saya, lagi.  Rental komik gratisan. :P 

12. Sebelah OCHAKEN juga sejenisnya, tapi ada daftar belanjaan segala dan disegmen per bulan.  Maskotnya lucu banget deh, cewek rambut helm pakai kacamata gitu.  Edgy abis.  Itu daftar belanjaannya saya suka banget, apalagi pas pertama kali beli barang The Body Shop, yaitu sampo Olive-nya.  Aih. <3 Oh iya, daftar belanjaannya juga unik karena dikasih dua stempel manual sama saya.  Gambar daun kalau saya belinya tanpa kantong plastik, dan gambar bendera merah putih kalau saya beli barang lokal.  Akhir tahun dihitung...dan...tidak proporsional. :P 

13. Itu agenda bonus CosmoGirl! yang isinya tempelan bon dan sketsa-sketsa bercanda doang.  Hehe. 

14. Nah, yang kecil kurus nyelip sendirian, adalah agenda hadiah Natal-nya SMA Yahya, yang sampul depannya hanya hitam emas menjenuhkan, jadi saya bungkus kain gambar kue-kue saja biar menghibur dan lebih berkarakter.  Masih satu spesies sama OCHAKEN, disegmen perbulan, dan di situlah lahir stempel daun dan bendera di daftar belanjaan saya.  :) Ini buku tugas seriiing banget pindah tangan atau keliling kelas karena dilihatin orang.  Soalnya saya rajin nyatet PR (bikinnya sih nggak terlalu), ulangan, dan jadwal ulum.  Puh.  Masa SMA. 

15. Notes kecil, masih satu spesies, tapi format percobaan jadi berantakan.  Hehehe. 

16. Waktu SD, White adalah karakter orji favorit anak-anak cewek! Saya ngotot dong, belinya, ngeyel ke Papa sampai dianterin ke Super Indo Buah Batu dan setelah memilih-milih + mengendus aroma kertasnya, saya beli juga satu dengan mata berkaca-kaca penuh terima kasih pada Papa (maaf ya, anak kecil ini ngerepotin, maklum, masih SD).  Mana pulangnya macet.  Aduh, maaf, Papa.  Hahaha! Anakmu telah menjadi korban tren.  Dulu kan semua anak SD punya orji lucu-lucu gituuu, terus tukeran kertas-kertasnya lucu gituuuu.  Inget banget deh, dulu orjinya Inez-Tumpul tuh Sport Sanny atau apa, pokoknya gambar cewek pakai sepatu roda (atau papan luncur?), dan saya seneeeng banget pas punya orji juga, jadi bisa tuker-tukeran dan pamer ini itu.  Duh, anak SD zaman sekarang masih senorak itu nggak ya? Hei, anak-anak SD, sekarang lambang status kalian apa, sih? Eh, sekedar info, di kantung bening orji ini ada: tanda tangan Agnes Monica ASLI, foto Yagira Yuuya yang saya temukan di koran dan bikin jatuh cintrong, dan benda lain yang kurang penting tapi penuh kenangan.  Gitulah. Masa puber.

17. Notes jilidan tak bergizi.  Padahal lucu, sayang yang ngisi masih norak, jadi kacau deh. 

18. Cardcaptor Sakura! Yang disantronin tiap Minggu pagi jam 7 bikin males ke gereja. :P Yap, saya punya buku kenangan dong, seperti anak SD lainnya (lambang.status.sosial)! Tentu saja isinya data diri anak-anak di kelas, yang kalau dibaca lagi bikin ngakak.  

19.  Nah, kembali ke...diary! :) Ini pas kelas 9, mungkin ada jejak-jejak kelas 8 juga.  Lupa.  Dan ini pun nggak habis-habis kaya si Forever Friends.  Nulisnya pakai bolpoin langsing warna merah muda, hijau toska pudar, dan biru.  Sehari selembar, di halaman bagian bawah ada kotak, saya biasanya nulis quotes yang bagus gitu.  Sok iye bangetlah! 

20. Peter Rabbit biru, pas kelas 6 SD... isinya ya, penuh kemarahan (puber, harap maklum).  Apa aja diomelin.  Ngeceng cowok aja malah bikin marah-marah.  Payah banget sih! 

21.  Dan ini dia, si primer alias perdana! :D Peter Rabbit merah! Yap, di sinilah sejarah hidup hormonal saya mulai ditorehkan dengan pensil/ bolpoin/ apa saja.  Depannya rapi lho, tapi ke belakang-belakang bisa tiba-tiba ada sehalaman isinya cuma: BETE!!! SEBEL!!! JIJAYYY!!! + muka orang marah bertaring segala segede gaban.  Saya kenapa sih waktu itu?! 

Dan saya masih melanjutkan tradisi lho! Saya sudah punya 3 buku baru untuk diary.  Semuanya kertas polos! :D 

Satu yang lagi saya pakai, akan saya kasih intip dua halaman saja.  :) Warna depannya merah kertas daur ulang, bikinan Rumah Bagus, empat belas ribu.  Tadinya mau dibikin dream book, tapi belum ada inspirasi, jadi malah dialihfungsikan.  Ternyata enak ditulisin + digambarin. :)







Begitulah! Ngomong-ngomong sekalian saya kenalin juga calon buku harian berikutnya yang didapatkan di Muji seharga 35 ribu (untuk ketebalan dan kualitas yang bahkan melebihi harganya!) bersama spidol-spidol 8000an yang menurut saya ekonomis dan warnanya bagus pula.  :) Monggo...


Baiklah! Pos hari ini sudah begitu banyak.  Mari bertobat.  Selamat menjelang hari Minggu ya!  :D