sepintas kecerewetan

Kamis, 27 Januari 2011

J'aime ma vie

Hahaha! :D *loh, ujug-ujug ngakak, apaan sih? 
Saya datang lagi, mengganggu kalian semua.  Tapi hari ini khusus blognya lebih banyak foto daripada tulisan.  
Informasi dulu ah.  Dari hari Selasa sampai Rabu kemarin (dan rencana diterusin hari ini), saya udah berhasil melaksanakan Kampanye Hari(-Hari) Bebas Tisu loh! Ahiii! Padahal saya pilek begitu rupa hari Selasa, dan Rabu juga paginya agak ingusan... tapi saya nggak membuang tisu! :D Senangnya.  Ayo, siapa berikutnya yang mau bebas tisu juga? :)

Oh iya.  Kemarin ada mbak-mbak di Indomaret yang sangat pintar! Saya beli Silver Queen Chunky Bar dan Susu Beruang (euh, Bear Brand), terus saya ditanya di kasir: "Mau pakai plastik, Mbak?" 
Mbak pintar! :D Kasih bintang lima bentuk hati ah... ♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Nah, ini dia, foto-foto! :)

Pemandangan dari bar Le Bistrot, nengok ke kiri sedikit.  Hehe.  Jalan Purnawarman di malam hari saat tidak mati lampu! :)

Kue pai buah bikinan sekeluarga (termasuk seksi belanja, Papa) yang dibikin tahun lalu

top: Grande FO with handmade application  vest: Mama's creation pants: BTC shoes: my aunt's old collection  keterangan: sedang norak-noraknya sok fashion blogger di zaman SMA.
 

Band favorit, sampai iseng bikin aplikasi nama mereka di atas kaos saya.  Hehehe...

Itu buku catetan saya, semacam agenda, buku mimpi, obsesi, cita-cita, rencana, bahkan sedikit bernuansa diary tapi lebih aman dibaca massa *kayak ada yang mau baca aja Kalau novelnya, itu Rumah Kaca bikinan Pramoedya Ananta Toer.  Lagi mau saya telan! Hap! Glek.

Ini dia, sebagian dari staff of life saya! Novel, buku catatan (terdengar mirip Blue's Clues?), buku skenario cerita, pensil 0,7, Maped Colour Peps, penghapus, pensil warna bisa gonta-ganti (built-in?) dan Nokia 3155 kesayangan yang serba bisa! Sebetulnya ada dompet dan lain-lain tapi yah, yang kefoto cuma ini.  :)) Hahaha! Hanya sekedar ingin memberi penghargaan bagi benda-benda ini, yang menemani saya di mana-mana. 


Oh iya.   Saya kemarin nemu fenomena aneh di atas kebun rumah saya! Yaitu ini: 

...Apakah ini?

Kemarin langit juga tampak keren dan ajaib banget.  Ada UFO kali ya... *demam crop circle


Bicara tentang beginian, kalian percaya ada alien nggak? Saya galau euy, antara iya dan tidak.

Okee...segini dulu ah! :) Selamat hari Kamis ya!
I love my life!

Minggu, 23 Januari 2011

Apdét

Biskuit rempah bikinan saya feat. Mama.  Rasanya enak lho! :D 
Tapi yang penting, ngehiasnya seru banget.
Si biskuit penuh senyum yang narsis tiada tara.  "Aku cantik!" katanya.  Tak apa, selama itu menggambarkan kepercayaan dirinya. ♥

ini: kenang-kenangan ulang tahun ke-18 saya tahun 2009, di mana kami makan makanan Meksiko dalam restoran bernama Ladas, yang kini telah TUTUP! *patah hati

Halo semua! *kepada sejumlah pembaca blog ini yang ala kadarnya 
Saya datang membawa kabar gembira ria taman ria pun kalah! :D Yaitu...itu...SAYA LULUS UJIAN TEORI TOGE!!! :D Terus, impian saya tercapai aja lho, dapet peringkat Distinction! Skor saya 90. Yup. Ninety. Quatre vingt dix. Sembilan puluh.  Sembilan poeloeh. Begitu SMS yang menjelaskan hal tersebut datang dari guru piano saya Kak Angie, saya langsung loncat-loncat ketawa sendiri di dalem rumah! *syukurlah lagi pada pergi, jadi saya sendirian Yipi! Yipi! Langsung saya nyanyiin lagu Johann Sebastian Bach: Capriccio 6th movt. from Partita No.2 in C minor, BWV 826. Nggak nyambung sih, tapi namanya lagi senang, suka lupa diri (dan lupa makna lagu).  Ah, tapi katanya capriccio itu sejenis tarian tradisional juga kok.  Jadi nggak melenceng terlalu parahlah... :P 

Bicara tentang Bach, dia jenius banget deh...masa 4 halaman partitur doang perlu waktu berbulan-bulan buat dituntaskan? Yap.  Saking detail, indah, dan pembagian suaranya mesti didengarkan dan dimainkan baik-baik! Sampai saya & Kak Angie bikin kesimpulan: "Kalau main Bach, setiap jari mesti punya otak sendiri!" 
Terdengar serius sekaligus kocak.
Senangnya! Selain senang, tak kalah pentingnya...saya lega banget! Hehehe. :D 

Oh iya.  Kamis lalu, di CCF saya nonton Le Petit Nicolas.  Lucu banget, lho! Menghibur, tapi bermakna.  Anak-anaknya bodor.  Ceritanya sendiri tentang anak cowok bernama Nicolas yang paranoid gara-gara omongan temannya tentang punya adik dan dia mulai disisihkan dan sepertinya bakal dibuang di hutan, dan Nicolas mendapati gejala itu terjadi pada Mamanya.  Dia syok, takut, dan bersama sobat-sobat segengnya dia mencari cara supaya dia nggak dibuang ke hutan (hahahaha!).
Karena dilihat dari sudut pandang anak kecil, jadinya ini film terasa begitu 'iya'.  Padahal nggak rasional sama sekali.  Hihihi! :D  Ah, tapi apalah arti rasio dalam hal hiburan.  :P 
Pulangnya, ternyata rumah mati lampu! Alhasil saya makan malam nasi putih + spicy wing Yoa dalam gelap.  Sampai mesti pesan nasi putih pula ke Kantin Nikmat lantaran rice cooker nggak nyala.  Eh, tapi nasinya wangi banget, lho, pemirsa.  Wangi, pulen, masih hangat.  Sedap! 

Terus hari Jumat, saya sama Mama ke BTC, nonton film.  Kita milih Yogi Bear (lucu lho), terus kita makan di Dunkin DonutsCroissant sandwich, coklat panas (Mama), teh Darjeeling (saya).  Enak! Nagih banget.  Isi roti-bulan-sabitnya itu salad, keju, dan telur ceplok.  Enak pisan.  Duh, kalau mengenang rasanya jadi ingin lari ke lokasi dan pesan tiga porsi (bodoh sekali). 
Nah.  Habis makan, kita bingung mau apa.  Tau-tau Mama ngomong: "Ya udah, kita nonton lagi yuk!"

Kami pun naik ke lantai atas untuk kembali menyambangi Cinema 21, yang mas penjual cemilannya teriak-teriak penuh harapan, mbak di operator terus mengucapkan bahwa pintu teater 3 sudah dibuka, dan saya & Mama pesan karcis The Tourist.  
Wuhahaha! The Tourist masih rame aja! Orang yang nonton masih seabrek, di studio 1.  Laku sekali! Tapi memang filmnya bagus sih.  :) Saya suka kok.  Apalagi karena action tapi dalam suasana Eropa dan mafioso, sehingga lebih menggugah selera daripada laga yang berkostum kulit ritsleting panjang dan tetembakan nggak jelas doang.  
Btw, Johnny Depp & Angelina Jolie cemerlang bangetlah! :D Keren-keren! 




 

Minggu, 16 Januari 2011

Musik Nggak Bisa Bohong

Hurah! Saya kembali.  Berapa lama yah, nggak nulis di pramudita? :P 

Minggu-minggu awal Januari berlalu dengan gembira.  Saya nonton Gulliver's Travel (lagi) sekeluarga dalam rangka ulang tahun pernikahan Papa-Mama (cuelamedh, each!). 

Udah gitu, mood literatur saya meningkat! Sepertinya tahun lalu saya cuma bosen aja lantaran ada UN, US, UPrak. dll. yang bikin muak dan saya cuma berhasil ngabisin lima puluh komik dalam setahun, yang seharusnya dibagi jatah sama novel.  Alhasil tahun lalu memang saya sumpah nggak produktif nulis dan nggak rajin baca.  Yang ada cerpen-cerpen, tapi novel nggak ada yang selesai. Padahal idenya udah dari zaman batu! 
Tapi itu kan masa lalu...sekarang udah bangkit lagi nih naluri menulisnya! :D Yipiii! :) 

Oh iya.  Saya baru menemukan banyak.  Banyak hal yang unik.  Tapi baru keingetan satu.  Sekalian aja diceritain yah.  

Dari zaman kapan kita tau, kan, kalau musik mewakili perasaan pemain/penciptanya? Saya pas kapan itu tiba-tiba sadar karena mengalami sendiri.  
Saya lupa tepatnya hari apa, tapi kira-kira gini:
Selasa, saya main viola dengan bagus. *les atau latihan, gitu. Kondisi hati lagi okeciamikhurahura.  
Rabu, saya bermaksud mengulangi kesuksesan, tapi karena saya lagi galau *halah--entah gara-gara apa, kayaknya hormon--permainan saya hancur.  Suara yang keluar sedihnya nggak main-main.  Gila, aneh sekali! Maksudnya, kalau orang lain dengar pun, keciri banget mellownya. 
Terus saya pun tersadar.  Kadang-kadang, kalau saya lagi capek juga, nih viola nyanyinya jadi rada sumbang dan panik.  Kalau saya lagi rileks, dia pun ikutan.  
Tadi siang pas latihan saya juga nyadar.  Berhubung mood indah, cuaca cerah, perut kenyang...mainnya oke. Sekaligus saya belajar bahwa tiap jari mesti punya kepercayaan diri supaya nggak fals. Caranya: kita kasih kepercayaan ke jari-jari! Just like we trust our best friend(s)Rupanya itu semua masalah mental dan hati--bagus/kacaunya kita main musik! Karena itulah saya jadi sadar: musik nggak bisa bohong.  Betulan. Janganlah engkau menjerumuskan musik menjadi sebuah kebohongan.  Huahaha!

Saya lagi menikmati Funny Little Dream nih! :)

Oh iya.  Tadi di gereja makan nasi rames Bu Yohanes.  ENAK BANGET! Bu Yo rocks!




Jumat, 07 Januari 2011

Sudah Tanggal 7 Lagi Dong!

Iya. Saya kaget.  7 hari sudah berlalu dari awal tahun 2011 dan saya belum ngapa-ngapaiiiin! Ah, tapi nggak juga sih.  Saya mulai belajar vibra, yang memang merupakan target saya tahun ini.  Terus saya betul-betul sudah lupa bahwa saya takut anjing dan kebablasan bergaul akrab sama guguk-guguk manis di mana saja (dulu saya fobia lho sama hewan itu!). Lalu...iya, saya udah kangen Engkong.  :'(  Entah apa yang saya kangenin.  Random.  Seperti suaranya, baunya, nyanyian Jembatan Merahnya yang sepoi-sepoi, dan perintah "Makan!"nya. 

 Cuma, yaaa...life goes on! *klise iiiih

Untuk cerita minggu pertama Januari, saya sudah membereskan satu biji cerpen, bisa baca di Nona Mesin Tik.  Lalu, saya sekarang akrab lagi sama netbook! Dengan kata lain, saya menulis lagi, lagi, dan lagi! :-) 
Terus, terus, saya baru ditawarin guru saya untuk ikut kompetisi piano.  Ah! Itu benar-benar jawaban doa saya.  Isinya hanya gini: 



"Tuhan, kalau memang aku harus bermusikria, ya, kasihlah jalan. Aku hanya bisa mendeskripsikan detail-detailnya, tapi Kau yang ringkas. Aku agak pusing kalau mesti membuat garis besar. Terima kasih. Amin."

Itu saja! Dan sepertinya sih, Tuhan mulai menyusunnya.  Saya tahu saya bakal kalang kabut sendiri (kayak tahun lalu, tiba-tiba bisa main di Gedung Kesenian Jakarta, secara saya masih pemain viola kelas janin), nggak percaya diri, tapi beriman teguh dan nekat... mudah-mudahan tahun 2011 lebih baik lagi, deh, cara bersikapnya! Haha... :D Tapi serius deh, rasanya jadi banyak utang budi gini sama banyak orang.  Aahhh.  

Maaf, ini saya meracau lagi.  Udah ngantuk tapi pingin nulis.  Kalau bingung, soriii, beribu sori. Miliki hari baik yaa. :D


Sabtu, 01 Januari 2011

As Long As We Got Each Other


 Nah, lirik lagu ini menarik! :D Merupakan lagu tema sebuah komedi situasi keluarga tahun 80-an, Growing Painsyang dibintangi oleh...err...saya lupa namanya.  Ah pokoknya lucu-lucu deh orangnya.  :) Nagih deh tuh sitkom.  :9

Ngomong-ngomong, yang saya garis bawahi berarti sangat inspiratif dan unik! :) 

AS LONG AS WE GOT EACH OTHER

Show me that smile again
Oh, show me that smile
Don't waste another minute on your cryin'
We're nowhere near the end
We're nowhere near
The best is ready to begin

All in a cloudy daze
I look into your eyes and see them shining out
Holding you close this way
Holding you this way
Is like having summer everyday
Ooh, ooh

As long as we got each other
We got the world spinnin' right in our hands
Baby, you and me
We gotta be
The luckiest dreamers who never quit dreamin'

As long as we keep on givin'
We can take anything that comes our way
Baby, rain or shine
All the time
We got each other
Sharin' the laughter and love

Promise me here and now
Nothing but jokes
Will never come between us
You can depend on me
'Cause I need you like the air I breathe
Oh, oh

As long as we got each other
We got the world spinnin' right in our hands
Baby, you and me
We gotta be
The luckiest dreamers who never quit dreamin'

As long as we keep on givin'
We can take anything that comes our way
Baby, rain or shine
All the time
We got each other
Sharin' the laughter and love

As long as we got each other
We got the world spinnin' right in our hands
Baby, you and me
We gotta be
The luckiest dreamers who never quit dreamin'

As long as we keep on givin'
We can take anything that comes our way
Oh, baby, rain or shine
All the time
We got each other
Sharin' the laughter and love


Pour Inez, jika ia bertandang ke pramudita: xoxo *meaningfully 

Sekiranya Tahun 2011


Itu kalimat judulnya nggak jelas banget... hahaha!
Intinya sih, saya mau nyoba-nyoba menulis resolusi tahun baru (yah klise sih, tapi pingin). 
Baiklah, saya buat dengan penomoran, biar agak rapi.  :) Barangkali ada pembaca pramudita yang entar tekadnya sama, mari kita berjuang sama-sama! 


2011 akan menjadi tahun di mana...

1. Ningrum akan menjadi manusia yang lebih ramah lingkungan, sehingga ia akan selalu membawa tas belanjanya yang bisa dilipat jadi duplikat buah stroberi bahan parasut ke mana pun dan menggiwing botol minum rubbermaidnya agar tak perlu membeli air botolan.

2. Juga ia mesti mencoba menjalankan aturan Rumtariannya yang (tidak) legendaris itu lebih ketat supaya tekadnya tetap bulat.  (baca tentang Rumtarian di Nona Jenaka)

3. Ia pun akan mengefisienkan penggunaan listrik, air, dan energi lain yang membuat Bumi menjadi gerah, dimulai dari hal-hal terkecil sekalipun.  

4.  Program Redyus, Riyus, Risaikelnya juga akan digalakkan secara ramah.  Ia percaya tingkah laku kreatif sangat menolong untuk ini.  Misalnya: mengubah kotak Supravit jadi dus kado.  

5. Ningrum ingin memperbaiki kelakuannya.  Ia berharap punya lebih banyak cinta untuk dibagi dan rela mengulurkan tangan bagi yang membutuhkan tepukan, salam hangat, pelukan, dan sebagainya, karena percuma kalau cinta tidak dapat dirasakan oleh sesama.  Semua orang.  Keluarganya, isteri-isterinya, sahabatnya, partner kerjanya, teman gilanya, gurunya, muridnya, peliharaannya, supir angkotnya, pengamennya...

6.  Secara awal tahun ini dibuka dengan latihan orkestra kamar di gereja St. Laurensius yang serba terkantuk-kantuk (lantaran semuanya begadang), sepertinya kehidupan musik saya akan bertambah semarak.  *ramalan yang aneh

7.  Jadi Ningrum akan meluangkan waktu benar-benar untuk latihan musik di rumah.  Entah itu piano, viola, bahkan suling bambu, ketipung, karinding, dan barangkali Casio Tone.  Yang dimaksud latihan adalah BENAR-BENAR sebuah latihan.  

8.  Berdasarkan panggilan hati, ia akan menulis lebih banyak untuk Indonesia, dunia, dan seluruh umat manusia.  Sehingga ia berharap dapat berjalan-jalan bersama siapa saja mencari inspirasi keliling dunia.  Daftarkan diri Anda sekarang untuk menjadi partner saya! *kayak ada yang mau aja

9.  Ngomong-ngomong tentang keliling dunia, ia memastikan akan tiba di Paris atau kota lain untuk sekolah musik.  Pokoknya di Perancis dan sebelum usianya mencapai 26-an tentunya, supaya bisa menikah tanpa kepentok sekolah belum beres gitu (hahaha).  Alasan kenapa Perancis, oh entahlah, cintanya menclok di La Tour Eiffel, selain Candi Borobudur.  Juga keeksentrikan manusia-manusia Perancis.  

10.  Ah, bicara soal nikah, dia nggak mungkin menikah tahun ini kok.  *ya eyalah.  Tapi tetap, dia kepingin punya pacar, sebetulnya.  Kadang-kadang sedih sendiri (aw), meskipun tau benar bahwa meratapi nasib itu bodoh.  Jadi Ningrum akan membuka matanya melihat cowok-cowok oke! Hahaha... Tapi entah kenapa ia tidak juga melanjutkan deskripsi cowok idamannya.  Nampaknya dia kini berorientasi pada cintanya, bukan keperfeksionisannya.  Cintalah yang mesti dibagi, bukan tuntutan.  Oh, baik adanya.  

11. Ganti topik deh.  Ningrum ingin belajar copic dan cat air juga pensil warna serta bolpoin dan seluruh teknik gambar yang diinginkannya dalam waktu yang tidak jelas.  :)) Semoga lewat gambarnya manusia dapat tersenyum dan mensyukuri hidup. 

Dan itulah: 11 resolusi tahun 2011! :) Yihhaaa.  Aplaus! :D 
Semoga Tuhan memberkahi tekad bulat-bulat-tak-sempurna anak manusia obsesif ini.  <3 Terima kasih sebelumnya, Tuhan, untuk tahun ini.  Tahun yang masih menyisakan 365 kejutan lagi.  

Miliki tahun terbaik, kawan-kawan! Semoga beruntung! *dan undanglah keberuntungan itu ke dalam hidupmu