sepintas kecerewetan

Senin, 21 Maret 2011

Berikutnya...

Kemarin saya kompetisi dan...nggak lolos ke tahap berikutnya.  Tapi saya senang lho! Yah, kecewa-kecewa sedikit ada.  Habis udah latihan, udah les...kasihan guru saya, repot.  *sungkem

Namun saya menikmati penampilan itu, membawakan Mozart centil sambil menari-nari dan walaupun, yah, banyak salah pencet, saya tetap merasa oke.  

Jadi...mari lanjut ke kegiatan berikutnya! :) Dan tetap latihan piano.  

Hasrat menulis besar euy! Eh, kawan, berbagi cerita tentang cerpen dong.  Dunia per-cerpen-an itu kayak apa sih sebenarnya?

Sabtu, 19 Maret 2011

Lapor, Paduka!

Yihaaa! :D Saya sudah selesai baca Rumah Kaca (Pramoedya Ananta Toer)! Akhirnya! Setelah penantian bermasa-masa.  Halaman terakhir telah saya telan.  

Aduh, itu buku bagusnya kebangetan deh.  

Sekarang, saya sudah menyentuh 7 bab pertama Roro Mendut (Y.B. Mangunwijaya).  Tadinya nyoba baca doang. Ternyata adiktif! Susah berhenti! Gaya bahasanya, kuno-kuno tapi selaras, bisa diikutin.  Dan setting-nya sangat menarik: Kerajaan Mataram! Saya bangetlah.  Jadi inget pelajaran Sejarah.  *mata berbinar-binar 

Iya, saya suka banget pelajaran Sejarah.  Udah mah gurunya oke (Bu Setyawati), pelajarannya juga emang asyik.  Bu Setyawati ini ngajarnya sistematis, tapi nggak ngebosenin kayak Matematik, udah gitu apa yang diajarkan oleh beliau selalu bisa diterima, nggak aneh dan spekulatif.  Beliau juga yakin dengan apa yang disampaikan, sehingga murid-murid jadi percaya, yakin, dan menguasai materi.  Pokoknya mantaplah! 

Berkat beliau, saya yang emang demen Sejarah, tambah cintrong sama pelajaran satu itu.  Sampai sekarang! Walaupun ogah ngelanjutin ke Arkeologi juga.  :P Hanya untuk kesenangan dan wawasan! 
Demikian, saya tetap lagi ngelunjak karena berhasil ngabisin satu buku lagi (dari Mayora, eh, bukan sih...).  

Besok saya ikut babak penyisihan Kompetisi Piano Yamaha.  Guru saya, Kak Angie, bilang: "Lakukan yang terbaik, jangan pikirin kalah atau menang."

Amin.  Amin. Amin! 

do your best, do it with all your heart, and

don't worry about the result; it will be the best result.

Kawan, mau promosi dong.  Tolong baca (klik!) Berkah Bambu dan kasih komentar. Hihihi! :) Terima kasih sebelumnya. 

Kamis, 17 Maret 2011

I ♥ Difference

Yes, I do and I want you to do so.  

Why? This world won't be a totally different world without variation, dear.  

How? Simply say thanks for everything that is not similar to each other.  

Actually today I want to share these stuffs to you: social classes, religions, racism. I haven't got any thoughts for social classes and racism, so I'd like to talk about religions. 

I do respect religions.  These things are actually very nice, aren't they? Human created them to connect with God, with others, with nature.  We pray, we praise, we do good things.  It's such a kind habits! 

The trouble came when different religion started to feel "Mine is better than you!"  

Lalalala~and the war was happened.  And there's still war about religion until now.  I mean, NOW? When peace is made, shouted, and been a topic in many campaigns?

Reasons they usually use is, "Yeah, how could I stop the conflict? I have to make them follow my religion.  I don't like theirs, that is deviate! I didn't mean to do violence, but they are so hard to be persuaded."

It's so basic, cliché, and all.  

By the way, there are some sects that looks too extreme to be true.  I confess it.  

Peace, dear, will come only if we start appreciating difference.  Conflict doesn't appear because of the difference itself. It's in our mind.  If we always want that similarity pops anywhere anytime and you hate difference, just go to other planet.  Mother Earth is a colourful person, too, isnt' she? :) 

And remember that our religions were created by people with good purposes: for peace, actually.  So why don't we continue their job?  It's a PEACE project! For all of us.  It's an inheritance from our ancestors for us! Thousand years ago, they wished the next generation will live better in peaceful situation.  Isn't it lovely?

It's a good day for me (no courses, no projects, just relax), so have a nice one, too!


Selasa, 15 Maret 2011

Dunia Pengamen dan Band

Saya udah memikirkan hal ini dari kapan, baru inget ditulis sekarang! 

Desember lalu, saya menyimak Bu Yofe dari Cordana berpendapat begini tentang anak-anak asuhan Harry Roesli, setelah saya nyeletuk, "Eh, iya, sekarang pengamen main biola ya!" :

Sebetulnya itu salah juga sih.  Mereka memang diajarin musik dan lain-lain, tapi ujung-ujungnya tetep disuruh ngamen.  Sama aja kan? Tetep akhirnya ngamen, mentalnya tetep mental pengamen.

Sebulan kemudian (saya dulu diem aja), saya pun berpikir: sama aja kan kayak band dan penyanyi resmi? Cara kerja mereka sama.  Main musik, orang denger, dibayar. Hanya taraf hidup mereka yang nantinya akan berbeda.  Juga tempat tampilnya. Pula jumlah bayarannya.  Dan siapa fansnya. 

Menurut saya sih, gaya hidup pun pilihan.  Pengamen itu tetap di sana, pinggir jalan. Anak-anak didikan Harry Roesli ada di restoran Bebek Goreng Slamet, membuka kotak biolanya minta uang, dengan musik sepenuh hati yang tidak digiring-giring pasar komersial.  
Jujur, rupanya saya terharu mendengar mereka main.  Mereka menikmatinya! 

Mungkin, rasa nikmat itulah yang bisa tiba-tiba hilang di kalangan band-band pengikut-pasar.  Sepertinya membuat musik sekedar untuk memuaskan label? Ah, mending bikin musik sepenuh hati.  Ngamen-ngamen dah! 


Eh, jangan juga sih.  Hahaha! Mending bikin musik sepenuh hati, ikut label indie, dan laku tapi puguh.  

Tapi bagaimana tentang mental pengamen? Mungkin saya agak bingung.  Mental pengamen dan moral, apakah juga tidak ada di band-band papan atas? Lagipula apa yang salah dengan mental pengamen? Mereka menyanyi dan dapat uang.  Band-band dan penyanyi juga, kok.  Cuma beda kehidupan...  


Rumit pula nih problema. *garuk-garuk kepala

Saya cinta Indonesia, terutama untuk multikulturalismenya.  Asal jangan saling serang, yaa.

Wah!

Ah, maaf judulnya nggak bermakna.  :D 

Berita terbaru dari saya adalah...♪♫~Four Hands Piano Recitalnya Iswargia R. Sudarno dan Glen Bagus~♪.  :) KERENNNN!!!  The pair made one ordinary Yamaha grand piano in CCF's auditorium very special! Well, they have great technique and nice sense of music.  *when will I reach that grade?! *grumbling for inability (not yet, Ning, not yet)

*mengatakan pada diri sendiri: Makanya latihan yang rajin!

Pertama, sensasinya melihat duet piano kan unik. Lucu banget kalau posisi tangan mereka mulai tumpang tindih, tapi mainnya tetap oke punya.  

Kedua, pilihan lagunya juga keterlaluan.  Yang pertama Sonata for Piano Four-Hands in C Major, KV 521-nya Mozart, centil-centil klasik, tetapi sangat berkarakter dan bikin saya senep inget kompetisi piano hari Minggu nanti.  (karena berhadapan dengan lagu Mozart dan yeah, sonata-sonataan).  
Lalu setelah Mozart, loncatlah kami ke zaman yang lebih modern: Rachmaninoff penuh gelombang bersama Six Morceaux, Op.11!

Udah gitu istirahat 15 menit.  

Datanglah Ravel yang menyentuh hati dengan Rapsodie espagnole-nya dan Stravinksy dalam Trois Mouvement de Pétrouchka yang penuh permainan.  Saya terharu sendiri denger Pétrouchka, terutama bagian pertamanya.  Bahagia, miris, nyampur-nyampur bikin perasaan jadi hangat-hangat pedih.  Menyentuh!

Lantas kami para penonton tepuk tangan panjang ngotot minta ulangan.  

Akhirnya Bapak Iswargia dan Bapak Glen maju lagi, ngasih hormat.  

Tepuk tangan belum berhenti. 

Hormat lagi. 

Mereka pun ngalah.  Ternyata punya partitur persiapan! Mereka pun memainkan Waltz (eh, atau Lullaby ya?) dari Johannes Brahms yang lembut-lembut manis. 

Udah gitu...kami mesti menyerah. MC (Royke Ng sang gitaris handal) naik panggung, bilang terima kasih.  Kami bubar deh...

Itu saya nontonnya bareng Manda, Pepo, dan Rinaldi.  Di sana ketemu Brigit! Hehehe.  

Terus, terus, saya baru ke Twins, tempat rental buku dan film deket rumah, kemarin.  Kenalan juga akhirnya sama mbak penjaganya.  Téh Laksmi.  :) Salam kenal, Tétéh.  Dia baik banget, dan betul-betul hafal seluk beluk perkomiknovelDVDmajalahannya Twins.  Udah kerja 2 tahun soalnya. 

Mirip pramuniaga di The Body Shop, deh.  Ngeladeniiin banget.  Asyik juga! Hehehe.  Padahal dulu saya agak ngeri sama pramuniaga yang sungguh-sungguh bekerja, nggak cuek.  Tapi sekarang-sekarang saya ngerti, itulah kerjaan mereka, dan rupanya kalau diladenin, belanja (atau minjem buku) jadi lebih mudah! 

Saya minjem Lupus 2 biji.  Ngakak-ngakak deh akhirnya.  Lupus kok selalu lucu, sih? Om Hilman, ajarin ngocol, lah!



Udah sih, gitu doang.  :P Saya lagi seru, punya naskah novel baru.  

Omong-omong, tuh Rumah Kaca ya sampai sekarang belum rampung juga dibaca. *nyumput

Tapi maju kok!


































Kamis, 10 Maret 2011

Ngomong Omong Seperti Badut

Saya baru nonton The King's Speech! Pemainnya: Colin Firth, Helena Bonham Carter, dan Geoffrey Rush . Sutradaranya: Tom Hooper. Filmnya sendiri tentang masalah pribadi Duke of York, Bertie, yang mengalami kegagapan berbicara.  Padahal, statusnya menuntut ia untuk banyak berbicara kepada rakyat Inggris, selain ayahnya, King George V, sedangkan kakak laki-lakinya, David, malah memutuskan menikahi janda, dan dia keukeuh habis--padahal melanggar aturan kerajaan.  Istri Bertie pun membawanya ke seorang dokter tanpa gelar dokter asal Australia, yang dipercaya banyak orang karena banyak membantu menolong kegagapan dan kesulitan bicara. 

Filmnya keren abis lho! :) Ceritanya simpel, tapi berbobot, dan ngomong-ngomong, mengandung nilai sejarah dan kisah nyata.  Dan yang parah, bikin settingan Inggris klasik dan kostum-kostumnya itu mantaaappp! 

Asyiknya, ini film susah deh, mau dikategorikan ke genre apa.  Entah kenapa komedinya ya banyak dan lucu, terus dramanya kental bikin terharu, sejarahnya dapet...pokoknya keren! :D Suka! Nonton lagi juga mau deh. :)

***

Kenapaaaa oh kenapa, saya begitu susah nulis hari ini? Susah banget! Idenya banyak, tapi nggak keluar.  :(( Huks! Mungkin karena lagi tertekan mau kompetisi? *wuahaha

Jadi, semalem saya mimpi, udah mau kompetisi, udah difoto bareng peserta lain, udah dapet nomor undian, terusss...tiba-tiba saya mesti ke CCF! Saya lari dulu ke CCF, panik gitu, bawa-bawa kertas kado pink yang diminta temen CCF, dan saya pun balik ke tempat kompetisi yang jauh dan tinggi (tangganya amit-amit), dan TELAT! Udah giliran yang electone. Saya udah pingin nangis gitu.  D': Ada Kak Angie, guru saya, ngomong, "Kamu duduk dulu aja, tunggu."

Sindrom 'mimpi terlambat' gitu sebetulnya penyakit rutin saya.  Kalau lagi libur panjang, beberapa menjelang masuk sekolah lagi, saya selalu mimpi terlambat.  Skenarionya beragam.  Ada yang ceritanya saya baru bangun jam delapan, lah.  Ada yang setengah tujuh, terus saya kalap, tanpa sarapan langsung berangkat, atau di jalan ada apa...semuanya terasa nyata! Serem! 

Apakah itu semacam fobia?! Aneh.  Ck, ck.  





Selasa, 08 Maret 2011

Saya Datang

Bonjour!

Saya udah lulus tingkat 1/1 di CCF! Horeee... (ajrut-ajrutan).  Ngomong-ngomong saya mau nerusin nih.  Tapi bulan depan (April).  

Sekarang saya lagi senang-senang punya buku sketsa baru isi 100 lembar yang depannya gambar binatang-binatang pensil warna gitu, bertulisan Jepang, dan kayaknya, meski saya nggak ngerti artinya, ada simbol-simbol yang menunjukkan bahwa ini buku ada dampak baiknya bagi lingkungan atau gimana (gambar pohon, tangan meluk Bumi...mungkin kertasnya daur ulangan?).  Emang saya paling gatal kalau lihat barang-barang yang menunjukkan gejala ramah lingkungan.  Langsung pingin punya.  Huahahaha!

Saya langsung nggambar terus kayak kerasukan.  Hahahaha! Udah gitu tersadar...saya mesti latihan piano buat kompetisi.  *konflik batin 

Jadi saya kembali ke Mozart.

Tapi sekarang malah ke Blogspot. 

Omong-omong, terakhir ini, SLCO main di gereja Gandarusa, Sumbersari.  Jauuh! Proyek tahun ini ceritanya gitu, kita mau keliling-keliling gereja lain.  :D Asyik kan? 

Lalu...saya masih belum habis juga dong, baca Rumah Kaca! Keterlaluan.  Memang maju sih, minggu-minggu ini porsi baca saya meningkat 80% dibanding bulan sebelumnya.  Berikutnya saya mau baca Roro Mendut, karya Y.B. Mangunwijaya.  

Oh iya.  Ada yang mau beli tas kain? :) 

Ini ada ilustrasi, terinspirasi dari keanehan-keanehan orang-orang di sekitar saya.  Cukup menggelikan, sebenarnya.  Kasih komentar dong, ya? :D Hehehe.



"Parodi Kantung Plastik"
Katarina Ningrum
copic and gel pen on paper


MAP: More about Award Post



1. Thank and link to the person who awarded me this award
 

     Hola, Windi, thank you so much! :D My first time. ♥

2. Share 8 things about myself 

tranquilty; almost too far from anger, some says I have no emotion 
love; I do like the word, I do love anyone, I do love my life 
art; my babyhood buddy, childhood pal, and lifetime best friend
music; I touched it, I fall in love with it, and I choose my favourites

words; spreading words and reading words, almost be one of my biggest passion 
people; can't live without them
nature; I wish I could talk with trees, clouds, raindrops, grass, and The Sun
humour; let's laugh out loud, but not because we intimidate someone

3. Pay it forward to 8 bloggers that I have recently discovered
  Evita Nuh
 
Nguping Jakarta
Sembilanpuluhan

VclClown

4. Contact those blogger and tell them about their awards
done ~♫ Congratulations, all.  :D Have nice days and good blog! :D